tak henti belajar memberi makna Cinta...

tak henti belajar memberi makna Cinta...

Wednesday, April 25, 2007


Sunday, April 15, 2007

Ketika Cinta Bertasbih ( Dwilogi Pembangun Jiwa )


Semalam saya menyusuri kota ini...
Panasnya udara kota itu ternyata sebandingnya dengan dinginnya malam..
Wanita-wanita mengenakan cadar menjadi warna tersendiri kota ini.
Juga para lelaki yang mengenakan baju gamis...
juga pelajar-pelajar Indonesia yang sedang meniti ilmu..
Menggali kelapangan isi dan ilmu Al Qur'an..
Menemukan betapa rahman dan rahim nilai Islam..

Sesaat saya sudah berhadapan di depan seorang laki-laki..
Wajah teduh berbalut rambut-rambut tipis di dagunya...
Ia berbagi cerita diiringi hikmah....

Kisah perjuangan Mas Azzam yang sedang menempuh sekolah di Kairo...
Disela-sela kitab-kitab Ilmu...tangannya juga mahir mengolah kedelai dan ragi
agar menjadi tempe...
Perjuangan untuk bisa menyelesaikan sekolah dan membiayai adik-adiknya di Indonesia..Seiring benih-benih cinta yang menjadi sisi kasmaran ia dan rekan-rekannya...
Azzam menjadi sosok yang tetap konsiten menjalankan nilai-nilai Islam..
tanpa kehilangan makna persaudaraan dan kemanusiaan..juga cinta

Alur pun bergulir... pada sosok lain, Fadhi, sahabat Azzam...tentang cinta yang terpendamyang akhirnya harus berakhir dengan duka dan air mata..
Sejati cinta tak akan pernah salah memilih..
ia juga tak akan pernah memalingkan wajah..
atau menoreh luka di hati...
selagi cinta diletakkan di atas rasa cinta pada Illahi Rabbi..

Semalam bersama Kang Abik membuat mata saya lelah..

membayang esok pagi dengan celoteh para bocah..Iffah, Faiz dan Atikah..
Semoga Allah Azza wa Jalla selalu memberikan cahayanya agar untaian hikmah selalu
dapat mengalir dalam goresan pena Kang Abik... juga dengan kisah cinta yang membuat kita
semakin kecil dihadapan Illahi...

Sesaat setelah membaca : Ketika Cinta Bertasbih ( Dwilogi Pembangun Jiwa ) buah karya Habibburahman El Shirazy













































Thursday, December 28, 2006

G. Bunder - G. Salak ; Road to Remenber


HARI I (23 Dec 2006)

Pukul 08.00 pagi tiba di Pertigaan Puri Cinere. Dua buah mobil tronton marinir sudah menunggu untuk membawa seluruh peserta Outbound Pandu Keadilan. Perjalanan menuju Camping Ground Gunung Bunder ditempuh kurang lebih 4 jam.

Pukul 14.00 Setelah mendirikan tenda dan istirahat, sholat dan makan siang. Seluruh peserta diminta berkumpul. and...the exercise begin...
Latihan hari pertama di ini diakhiri dengan napak tilas mendaki bukit yang terletak dibelakang perkemahan.
pedakian yang dilakukan pukul 16.30 berakhir pukul 18.30 WIB.

Pukul 19.00, kita semua istirahat untuk Sholat, makan malam dan istirahat. Akhirnya bisa juga bersih-bersih, meskipun ga sempat mandi lumayan masih bisa cuci muka dan dan sikat gigi.

Pukul 22.00, Ada panggilan untuk kumpul. Rupanya malam ada taujih tentang urgensi acara perkemahan pandu keadilan ini.
Selesai itu semua peserta istirahat.


HARI II (24 Dec 2006)

Pukul 04.00 Seluruh peserta melakukan sholat Subuh berjamaah dan ditutup dengan tausyiah dari salah seorang peserta dan pembacaan Al Matsurat.
Setelah itu semua peserta kembali ke tenda masing-masing untuk bersih-bersih tenda juga makan pagi.

Pukul 08.00 WIB. Seperti biasanya semua peserta exercise, mulai dari lari, push up dan latihan bela diri..persis sama seperti hari pertama kemarin. o iya ditambah lagi latihan tali temali

Pukul 12.00 WIB. Latihan selesai, sekarang semua peserta istirahat untuk sholat dan makan siang dan siap2 untuk babak berikutnya... yang keliatan lebih seru lagi...


Pukul 14.00 WIB. Semua tim yang terdiri dari 12 Tim sudah stand by dilapangan untuk peregangan otot...
and the exercise countinue...menyusuri tali temali yang digantung...trus meluncur dari puncak bukit melalui jalur air ( kaya di waterboom gitu deh) selesai itu merayap di sebuah empang hanya dengan kepala yang diatas air (mirip kuda nil ) naik dari empang kita trus merayap sampai di sebuah parit yang ditutup daun-daun dengan air yang mengalir...
Lepas itu semua peserta harus melewati lubang air dengan mengunakan seuntas tambang...ciaaaaattt hupp

Selanjutnya semua tim kembali ke tanah lapang untuk trak berikutnya halang rintang dan game melewati kabel listrik.

Pukul 19.00 Semua peserta istirahat untuk makan dan sholat.. nikmat rasanya...

HARI III (25 Dec 2006)

Pukul 01.30 malam Semua regu secara bertahap dilepas melalui dua jalur untuk napak tilas jalur yang pernah dilalui pada hari I. Dengan segala keterbatasan, pukul 7.30 pagi regu (saya) baru bisa kembali ke tenda dengan sgala kenangan nyasarnya...

Pukul 08.00 pagi. Semua peserta beres-beres untuk OUTBOUND selama 8 jam dari Gunung Bunder Bogor menuju Kawah Ratu dan turun ke Cidahu Sukabumi...

Pukul 09.00 Semua sudah standby dengan tas masing2... setelah peregangan otot semua tim berangkat menuju kawah ratu .........diperkirakan perjalanan ini akan menempuh 8 - 9 jam

Tuesday, November 14, 2006

24 JAM...7 HARI...3 MINGGU....

Pada perayaan Lebaran, rupanya bukan cuma ketupat dan mudik yang jadi "tradisi". Bagi yang sudah berkeluarga atau sudah memiliki anak, menjadi "pembantu" juga tradisi.

Hari ini adalah hari pertama saya masuk kantor setelah libur cuti (terpaksa) selama 2 minggu. Tahun lalu Faiz masih berusia 1 tahun, sementara Iffah baru 3 tahun. Jadi yang paling heboh cuma Iffah. Lebaran kemarin, semua sudah berubah, Faiz sudah banyak aksi dan gaya, Iffah juga tidak kalah "heboh".

Semua berawal dari jadwal pembantu ke balik dari mudik mundur 2 minggu. Mau engga mau semua dikerjain bareng2 sama istri. Mencuci, mencuci dan memberi Iffah-Faiz makan jadi "tradisi" di pagi hari plus memandikan bocil2 itu (red : bocil=bocah cilik) dan diclosing nyapu dan ngepel.

Faiz punya kebiasaan teriak "abiiiii !!" " sama Abi aja !", sementara Iffah sudah pinter bicara, mulai dari nasehatin sampa "ngles" kalau dinasihatin, Nah Lho !??
24 jam bersama Iffah & Faiz bener-bener melihat dunia dimata anak-anak. Mulai dari bangun tidur sampai kembali tidur, dari celoteh sampai tangisan, dari berncanda sampai berantem (kalau sudah begini Ummi dan Abinya deh yang jadi penengah)

Bersama mereka 24 jam, 7 hari dan 3 minggu, memang tidak pernah cukup untuk bisa "menyelami" dunia mereka...









Monday, September 25, 2006

ANAK-ANAK & MASJID





Seperti biasa dan memang selalu biasa yang sudah menjadi kebiasaan memasuki minggu pertama Ramadhan, sholat tarawih penuh sesak dengan para jamaah. Mulai dari nenek-nenek sampai anak-anak. Sudah terbayang kalau ada anak-anak di masjid, pasti ada yang main kejar2an, teriak2 dan tidak jarang ada yang berantem lalu berakhir dengan tangisan. Melihat tingkah dan pola anak-anak di masjid, tidak jarang jamaah masjid yang terganggu.
Memasuki hari ke-2 Ramadhan, menjelang Sholat Tarawih, ada salah seorang pengurus yang bicara melalui alat pengeras suara,
"Coba ya untuk anak-anak saat sholat jangan lari2an. Nanti kalo masih yang berisik, bapak cari anaknya dan disuruh pulang," !
Glek ! Kaget juga mendengarnya, apa tidak ada cara yang lebih baik sampai harus bicara seperti itu. Masa anak-anak memang tidak bisa terlepas dari bermain dan permainan. Wajar kalau banyak hal yang berhubungan dengan anak-anak disampaikan dengan cara bermain.
Nah, kembali ke anak-anak dan masjid. Salah seorang pengarang buku "Manajemen masjid" dari Khairuh Ummah, Ust. Ahmad Yani pernah mengatakan, " Bahwa masjid yang memiliki masa depan adalah masjid yang masih terdengar suara anak-anak didalamnya".
Meskipun kadang-kadang atau kerap kali kalau anak-anak ke masjid, mereka akan menjadikan sebagai arena permainan. Ruangan yang luas, plus karpet hmmm...asyik banget kalo buat main lari2an, itu mungkin yang ada dalam benak anak-anak. Dianggap memiliki masa depan, karena kelak mereka yang akan menjadi jamaah masjid dikemudian hari. Seandainya sejak awal sudah dilarang, bagaimana kita bisa meyakinkan mereka untuk mau kemasjid.
Lalu bagaimana menjamin para jamaah bisa menjalankan ibadah dengan baik bila anak-anak masih asyik dengan dunianya (bermain) ?
Mungkin kita perlu belajar dari Masjid2 lain yang punya masalah serupa dan bagaimana mereka mengatasinya. Di sekitar wilayah Pasar Minggu, tepatnya sekitar jalan Kemuning Raya. Ada satu masjid yang menurut menerapkan pola yang bagus untuk anak-anak. Saat sholat tarawih, anak-anak dipisahkan dari jamaah umum. Kemudian mereka dibimbing kakak-kakak remaja masjid. Selain tarawih, anak-anak diajarkan pelajaran agama dan juga doa-doa dan surat-surat pendek. Praktis selama tarawih berlangsung, para jamaah bisa menjalankan ibadah tanpa merasa terganggu. Satu hari menjelang Idul Fitri, biasanya mereka akan mendapatkan bingkisan dan uang dari Masjid. Bingkisan dan uang itu sendiri dikumpulkan dari para donatur dan dermawan.
Indah bukan ? Kita dan juga anak-anak dapat menjalankan ibadah puasa terutama sholat tarawih tanpa kehilangan makna kesabaran.

Sunday, September 24, 2006

Ting..ting...ting..ting...

Ting....ting....ting...
Tukang es berdenting-denting...
Ting..ting..ting..
Es syrup dan kolang-kaling...
Pasti segar enak sekali...
tapi saya sedang puas
.............lupa (tanya iffah dulu deh :)

Lagu barunya Iffah, persiapan jelang ramadhan dari sekolahnya.
Iffah senang nyanyiin lagunya....
Terbukti hari pertama ikut sahur...
Dan ternyata jam 7 pagi dah minta susu ...:)
Saat diingat kalau sedang puasa, Iffah cuma senyum-senyum aja...:)

Tapi kalo saat buka, Iffah n Faiz juga ikut repot2an buka...
Alhamdulillah, Iffah ikut sholat tarawih....ikut sama te'tehnya.
Sekolahnya sendiri masih libur sampai tanggal 27...
nanti kalo sudah masuk lagi, dijamin Iffah punya banyak cerita kesan2 sausana puasa di Sekolah
karna selama puasa sekolah melarang membawa makan dan minuman...
he..he...kita tunggu yah cerita-ceritanya...

Selamat menjalankan puasa...

Thursday, September 21, 2006

Ya Robbana Ya Robbana

Ya Robbana Ya Robbana, Robbana, Robbana [3x]
Ya Tuhan kami yang menguasai hati
kami telah lupa senantiasa bersalah
hanya padaMu hati ingin kembali
kami telah sesat kami telah aniaya
jika tanpa ampunanMu
jika tanpa Rahmat dan cintaMu
sesungguhnya kami adalah orang merugi

Ya Robbana, Robbana, Robbana [2x]
Ya Tuhan kami yang Maha Mengampuni
tiadalah tempat untuk kami kembali
kami yg lemah tiada daya upaya
hanya padaMu diri ini berharap
jika tanpa ampunanMujika tanpa Rahmat dan cintaMu
sesungguhnya kami adalah orang merugi [2x]
Ya Robbana, Robbana, Robbana
Ya Robbana Dholamna Anfussana
wa illam taghfirlana
wa tarhamna lanakunanna
minal khusirin


 
Love Theme From St. Elmo's Fire

Music Code provided by Song2Play.Com